NANA


.........singkat cerita akhirnya gue berhasil jadian dengan Nana. Hubungan kami sudah berjalan 5 menit 5 bulan. Selayaknya hubungan pada umumnya, romantis cuma di awal bulan saja. Selebihnya kita selalu bertengkar masalah konflik di Timur Tengah.

Sejak awal hubungan ini tidak direstui oleh orang tua Nana, karena perbedaan kelas sosial. Nana anak orang kaya, sementara gue anak orang biasa. Uang Ayah di tabungan saja cuma 7 triliyun, rumah gue ada 3 dan mobil punya 5. Tapi itu semua dalam bentuk niat.




Hubungan kami semakin hari semakin tidak jelas, sementara orang tua Nana ingin menjodohkan anaknya dengan anak orang kaya, saudagar minyak. Minyak telon. Nana yang dari dulu ingin berpisah dari gue memanfaatkan keadaan ini sebagai alasan agar bisa putus dari gue.


Akhirnya kita putus, dan Nana mulai berpacaran dengan anak saudagar tersebut. Sejak kejadian itu gue berusaha melupakan Nana dan fokus belajar untuk melanjutkan bekerja demi masa depan gue.

2 tahun berlalu. Gue bekerja sebagai Agen CIA. Karir gue di CIA berjalan bagus dan terus meningkat. Prestasi demi prestasi gue dapatkan. Gue sudah banyak lupa tentang Nana, sampai kejadian itu dimulai.....

Pukul 13.23, gue dapat tugas dari kantor pusat menggerebek sindikat judi ayam di Alaska. Tiba-tiba hp gue ada panggilan masuk. Gue angkat, ternyata telfon dari Nana. Dia menanyakan kabar gue sambil menangis. Lalu gue tanya kenapa dia menangis, dan dia menjawab pacarnya kasar. Suka memukul. Selama ini dia tidak bahagia berpacaran dengan pacarnya. Dia bilang katanya dulu menyesal putus dari gue. Dia juga berencana putus dengan pacarnya. Tak lama kemudian dia menutup telfonnya, sepertinya pacarnya datang.

Sejak dapat kabar itu konsentrasi gue yang sedang bertugas menjadi kacau. Fokus gue bubar. Alhasil tugas tersebut gagal total. Semua anggota gue tewas, setelah adu tembak dengan preman-preman Alaska. Sementara gue yang menyamar sebagai pot kembang, berhasil mengelabuhi mereka. Untung saja akting gue sebagai pot kembang berhasil dan gue selamat.

Setelah kejadian itu gue dipecat dari CIA. Gue memutuskan kembali ke Indonesia untuk menemui Nana. Gue berharap dia mau balikan sama gue.

Setelah sampai di Indonesia, kemudian gue telfon Nana. Setelah diangkat, kemudian dia cerita kepada gue ada kabar baik. Katanya dia tunangan, dan sikap pacarnya berubah drastis menjadi sangat perhatian kepada dia. Dia juga bilang tidak akan putus dengan pacarnya.

Mendengar kalimat itu gue tidak berdaya lagi............

Gue tidak hanya kehilangan pekerjaan. Tapi juga kehilangan harapan....

Tiba-tiba buah mangga jatuh ke wajah gue. Gue kaget dan terbangun. Perlahan gue mulai  buka mata lebar-lebar. Terlintas dalam pikiran "Nana?? Siapa Nana?? Aku tidak kenal!!"
Dan gue sadari semua tadi hanyalah mimpi.............

BACA JUGA >>

1 Response to "NANA"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel