NANA
10 December 2015
1 Comment
.........singkat cerita akhirnya gue berhasil jadian dengan Nana. Hubungan kami sudah
berjalan 5 menit 5 bulan. Selayaknya hubungan pada umumnya, romantis cuma di
awal bulan saja. Selebihnya kita selalu bertengkar masalah konflik di
Timur Tengah.
Sejak awal hubungan ini tidak direstui oleh orang
tua Nana, karena perbedaan kelas sosial. Nana anak orang kaya,
sementara gue anak orang biasa. Uang Ayah di tabungan saja cuma 7
triliyun, rumah gue ada 3 dan mobil punya 5. Tapi itu semua dalam bentuk
niat.
Hubungan kami semakin hari semakin tidak jelas, sementara
orang tua Nana ingin menjodohkan anaknya dengan anak orang kaya,
saudagar minyak. Minyak telon. Nana yang dari dulu ingin berpisah
dari gue memanfaatkan keadaan ini sebagai alasan agar bisa putus dari
gue.
Akhirnya kita putus, dan Nana mulai berpacaran dengan anak saudagar
tersebut. Sejak kejadian itu gue berusaha melupakan Nana dan fokus
belajar untuk melanjutkan bekerja demi masa depan gue.
2 tahun berlalu. Gue bekerja sebagai Agen CIA. Karir gue di CIA
berjalan bagus dan terus meningkat. Prestasi demi prestasi gue dapatkan.
Gue sudah banyak lupa tentang Nana, sampai kejadian itu dimulai.....
Pukul
13.23, gue dapat tugas dari kantor pusat menggerebek sindikat judi ayam
di Alaska. Tiba-tiba hp gue ada panggilan masuk. Gue angkat, ternyata
telfon dari Nana. Dia menanyakan kabar gue sambil menangis. Lalu gue
tanya kenapa dia menangis, dan dia menjawab pacarnya kasar. Suka
memukul. Selama ini dia tidak bahagia berpacaran dengan pacarnya. Dia
bilang katanya dulu menyesal putus dari gue. Dia juga berencana putus
dengan pacarnya. Tak lama kemudian dia menutup telfonnya, sepertinya pacarnya datang.
Sejak dapat kabar itu konsentrasi gue yang sedang
bertugas menjadi kacau. Fokus gue bubar. Alhasil tugas tersebut gagal
total. Semua anggota gue tewas, setelah adu tembak dengan preman-preman
Alaska. Sementara gue yang menyamar sebagai pot kembang, berhasil
mengelabuhi mereka. Untung saja akting gue sebagai pot kembang berhasil
dan gue selamat.
Setelah kejadian itu gue dipecat dari CIA. Gue
memutuskan kembali ke Indonesia untuk menemui Nana. Gue berharap dia
mau balikan sama gue.
Setelah sampai di Indonesia, kemudian gue
telfon Nana. Setelah diangkat, kemudian dia cerita kepada gue ada
kabar baik. Katanya dia tunangan, dan sikap pacarnya berubah drastis
menjadi sangat perhatian kepada dia. Dia juga bilang
tidak akan putus dengan pacarnya.
Mendengar kalimat itu gue tidak berdaya lagi............
Gue tidak hanya kehilangan pekerjaan. Tapi juga kehilangan harapan....
Tiba-tiba
buah mangga jatuh ke wajah gue. Gue kaget dan terbangun. Perlahan
gue mulai buka mata lebar-lebar. Terlintas dalam pikiran "Nana??
Siapa Nana?? Aku tidak kenal!!"
Dan gue sadari semua tadi hanyalah mimpi.............
BACA JUGA >>
BACA JUGA >>
wkwkwk :v (h)
ReplyDelete